Sabtu, 03 Maret 2012

I Love Cooking!


Yup! Yup! Yup!

Salah satu kegiatan yang menantang dan tidak membosankan bagi saya, adalah masak. I’m not a good cook yet, but my hobby to cook can be a modal for me to become one, right? Belajar sedikit dari Ibu saya mengenai masak-memasak, juga dari teman-teman kos yang senang masak juga, saya belajar menjadi calon ibu yang baik. Hehehe.

Saya sendiri dengan teman-teman kos sering mencoba memasak menu-menu yang tidak biasa. Dari mulai masakan lokal Indonesia sampai masakan ‘import’ dari Negara lain. Untuk masakan lokal, saya dan teman kos pernah membuat sayur asam, sayur sop, rendang, tempe goreng, bakso kuah, siomay, cah sayur dan masakan lokal yang simpel lainnya. Untuk masakan import kami pernah mencoba membuat spaghetti, masakan korea ddukbokki (spicy rice cake) dan grilled meet, serta makanan umum internasional, seperti salad. It was really fun because we make it together. Begitupun ketika saya di rumah, menyenangkan bisa masak bersama dengan Ibu saya. Dan ketika masakan kami habis tak bersisa di meja makan ada rasa bangga dan senang karenanya.



Tidak susah kok, asal kita mau berusaha dan terus belajar. Jaman sekarang makanan sudah serba instan. Restoran, bistro, food court, food stall, vendor dan warung-warung makan sudah semakin banyak. Lama-kelamaan para wanita akan semakin malas masak karena semua serba ada dan praktis. Oleh karena itu, menanamkan kesenangan untuk memasak akan menguntungkan kita di masa depan. 

Saya pernah menonton variety show Korea berjudul ‘We Got Married’ (from MBC). Konsep acaranya yaitu ‘menikahkan’ secara tidak formal (fake marriage) beberapa artis disana untuk tinggal bersama dan menjalankan misi yang diberikan oleh kru We Got Married dalam setiap episode-nya. Ada beberapa pasangan selebritis disana yang ‘dinikahkan’. Setiap ‘suami’ dari pasangan yang ada selalu senang dan bangga ketika ‘istri’nya menyiapkan makanan untuk si ‘suami’. Mereka (para suami-red) bilang masalah rasa itu nomor sekian, yang paling penting adalah usaha sang istri untuk membuatkan makanan bagi suaminya. 

They are so cute and lovable when they are trying to cook even though they’re not good at it.” The husbands would say.

Alangkah indahnya sebuah keluarga ketika sang suami dan anak-anak tidak mau makan kecuali masakan istri/ibunya. Such a beautiful imagination for me… kekekeke. ^^


So girls, para lelaki aja bilang gitu, yukk… para wanita, kita mulai hobi memasak!

Whooo! We love cooking!


Regard ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar