Reader,
if we talk about Pare, some of you should be agree that Pare is a famous
English village in Indonesia. Bertempat di Kabupaten Kediri, Jawa Timur
dengan view indah dan feel pedesaan yang ‘uhh’ banget.
Awalnya saya pikir, Pare itu
sebuah daerah -entah desa atau kota- yang semua penduduknya pake bahasa inggris
kalo ngomong. Juga ada beberapa orang asing yang tinggal disana. Ternyata saya
salah BESAR! Ketika saya menginjakkan kaki untuk pertama kali disana, semakin
banyak hal yang satu persatu meruntuhkan ekspetasi saya untuk kampung inggris
yang terkenal itu.
Pertama, Pare bukan desa atau
kota. Pare adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Kediri.
Kedua, adalah fakta kalau saya
bilang hanya di salah satu desa –Tulungrejo- dari sekian banyak desa di
kecamatan Pare yang masih berusaha mengembangkan bahasa Inggris sebagai bahasa
kedua mereka.
Ketiga, di desa Tulungrejo pun
hanya di tempat kursus atau camp dengan English area saja yang memakai bahasa
inggris sebagai bahasa sehari-hari mereka. What?!!
Keempat, saya belum pernah ketemu
orang asing a.k.a BULE atau LONDHO.
Awalnya saya beneran berpikir,
semua orang di Pare tanpa kecuali pake bahasa inggris, bahkan tukang bakso dan
tukang sol sepatu pun iya. Tapi selama saya disana ga pernah nemu tuh tukang
bakso pake bahasa Inggris.
Yaaa, agak mengecewakan memang
buat saya yang telah ‘menaruh’ harapan besar bertemu dengan orang-orang kampung
Indonesia yang menjadikan bahasa inggris sebagai bahasa ibu mereka, tapi
kenyataannya tetap bahasa Jawa lah bahasa utama mereka. Tapi semua kekecewaan
itu hilang setelah saya mengikuti class
di tempat kursus saya.
Waow! Di tempat kursus saya
hampir semua tim pengajarnya native,
alias penduduk asli Pare! Itu yang membuat saya kaget sekaligus excited banget. They really talk in English fluently. Accent mereka pun British, bukan accent English jawa yang kalau pake bahasa Inggris masih ‘medok’
jawanya. Salut deh pokoknya!
Hal lain yang membuat saya senang
adalah view disekitar tempat kursus
saya (The Daffodils-red) yang oke banget. Dikelilingi sawah dan rumah-rumah
penduduk yang berpencar-pencar. Bukan dipinggir jalan atau dipinggir pasar.
Suasananya sangat kondusif buat belajar. Sesekali teacher/coach-nya pun
ngajak muridnya keluar untuk mempraktekan lesson
di kelas. That’s the most interesting
part when we study, isn’t it?
Ika
and The Daffodils –my course place-
Dan bukan merupakan hal yang
buruk ketika saya tidak menemukan orang asing disana. Native people-nya aja udah fluent
banget bahasa inggrisnya plus-plus sama accent
British-nya, jadi waktu ngobrol dan atau ketemu sama teacher-nya berasa ketemu dan ngobrol langsung sama bule. Waow! It is
a good thing. Alangkah lebih hebat lagi kalo saya menemukan tukang
bakso dan tukang sol sepatu yang fluent
bahasa inggris-nya. Ada gak??? Pertemukan saya dong… #pengen banget ketemu… T.T
Kalo mau belajar bahasa inggris
dengan benar disini, saran saya adalah:
1. Cari tempat
les yang sudah terpercaya dan sudah berpengalaman.
2. Ketahui
kemampuan kamu. Jangan ragu untuk mengambil lesson
yang masih dasar kalau memang kita belum mahir berbahasa inggris. Karena kita
belajar disini bukan karena gengsi.
3. Decide it by yourself! Jangan
ikut-ikutan teman, ikuti apa kata hati nurani kamu.
4. Masuk ke
camp English area. For beginners, it is
the right choice. Camp English area bener-bener
membantu kamu buat nambah vocabulary
dan keberanian buat ngomong bahasa inggris.
5. Buat kamu
yang belum pernah datang ke kampung inggris atau ga punya temen yang pernah
kesana, ada baiknya menggunakan jasa tour untuk mencarikan tempat les dan boarding house yang tepat sesuai dengan
permintaan kamu. Jadi pas datang ke Pare kamu sudah tau harus kemana dan
ngapain.
6. Ga ada
salahnya juga menyewa sepeda untuk berkeliling-keliling desa Tulungrejo dan
bersosialisasi… it’s really fun! ^^
Riding bike
in Tulungrejo
7.
Bawa rempah-rempah dari rumah. Example: garam, gula, merica, ketumbar,
mayonnaise, saos, sambal, kunyit, jahe dan lain-lain kalo perlu. Soalnya selama
saya disana adalah kejadian langka kalo saya menemukan rumah makan yang
menyediakan makanan enak. Jangan salah loh, tempat makan yang enak itu penting
untuk asupan gizi dan penambah semangat. Ya, enak atau gak itu relatif sih…
tapi saya pribadi belum menemukan rumah makan yang ‘tepat’ untuk perut saya
sebagai orang sunda. Native people,
please forgive me… peace! ^o^
But
still, bagaimanapun keadaan lingkungannya, menurut saya bukanlah
pilihan yang buruk untuk belajar bahasa inggris di Pare. Karena ketika kita
menggunakan bahasa inggris di tengah jalan, di angkot, di pasar, di rumah makan
atau dimanapun, tidak akan ada orang yang ngelirik-lirik kita sambil bilang
“sok inggris banget sih…”
Orang-orang yang telah mahir
bahasa inggris pun tidak ragu dan tidak lelah untuk memberi tahu kesalahan kita
saat kita berbahasa inggris. It’s just
different with any other English course in your place. So if you interested you
can come here to study and feel the ‘heat’. Fuuu… >,<
So,
that’s it for me… see you there at any occasion… ^^
Regard...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar